Malam minggu kemarin, aku nonton film bareng temen-temen gereja di Robinson Mall, judul filmnya "Faith like potatoes" (2006). Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata yang benar-benar terjadi di Afrika dan mengukir sebuah sejarah. Seorang petani bernama Angus Buchan, diperankan oleh Frank Rautenbach merupakan pria kulit putih keturunan Skotlandia. Ia tinggal di Afrika bersama istrinya, Jill yang diperankan oleh Jeanne Neilson, dan bersama 4 anaknya yang masih kecil. Suku Zulu di Afrika tidak suka akan keberadaan orang kulit putih sehingga banyak petani kulit putih yang diburu dan dibunuh oleh suku tersebut. Angus Buchan mempunyai karakter yang keras, pemarah, suka memukul, dan punya emosi yang meledak-ledak. Suatu ketika ia mendengar suara Tuhan dalam hatinya saat ia dipaksa istrinya datang ke sebuah gereja. Sejak saat itu, kehidupannya mulai berubah. Mulai dari karakternya, sampai berdampak kepada orang-orang di sekelilingnya. Ia melakukan banyak mujizat, menyembuhkan warga suku Zulu yang mati terkena semburan petir, berdoa mendatangkan hujan ketika sawahnya terbakar di musim kemarau, dan yang menjadi inti film ini; ia mendapatkan hasil panen kentang terbaik di saat musim kemarau dan tak ada air yang menjadi sumber irigasi.
“Tetapi engkau belum pernah menanam kentang sebelumnya. Engkau belum mempunyai pengalaman. Engkau tidak memiliki irigasi. Musim kering terbesar di sepanjang sejarah sedang menuju ke mari. Jangan lakukan itu!”. Begitulah cemooh orang-orang kepada Angus Buchan, tetapi ia mempunyai iman seperti kentang, dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Iman seorang petani ini memberikan pengaruh kepada banyak orang, sehingga ia membawa perdamaian di suku Zulu, Afrika. Kisah nyata ini telah menuliskan sejarah di Afrika, seorang petani kulit putih dapat diterima dan memberikan dampak di masyarakat suku Zulu, Afrika.